SELAMAT DATANG BLOG JAKMANIA PONDOK CABE

Sebuah blog untuk membahas para pecinta sepak bola JAKARTA khususnya PERSIJA dan supporternya JAKMANIA dan juga untuk tetap menjalin pertemanan kita sesama suporter PERSIJA di daerah PONDOK CABE SEKITARNYA agar tetap mengingat kan satu dengan yang lainnya dalam situasi dan kondisi apapun agar tetap bersama

Sabtu, 29 Agustus 2009

Football is nothing without hooligans

Football is nothing without hooligans


Ditulis Oleh Veranto kurniawan.
Friday, 28 August 2009


“Kapan ya sepakbola kita maju kaya di Inggris, semua orang bisa nonton dan di sana sepakbola adalah industri?”
Itulah sepenggal kalimat yang diucap seorang teman disela perbincangan saya dengan beberapa teman yang mengaku fans MU dan liverpool. Kalimat singkat dengan ribuan jawaban dengan berbagai macam variabelnya. Industri sepakbola tentulah hadir berkat dukungan financial para investor. Investor tentu punya perhitungan ekonomi manajerial tersendiri untuk sejumlah uang yang mereka gelontorkan. Tentu mereka akan menghitung serta mempertimbangkan dengan matang seberapa besar keuntungan yang mereka raih, return on investment, dan factor-faktor lainnya. Banyak hal yang menjadi pertimbangan para investor enggan menanamkan uangnya di liga “super” Indonesia. Salah satu parameternya adalah masalah keamanan pertandingan. Oleh karena itu investasi di sepakbola indonesia mungkin dianggap masih hal “gila” ditengah carut marutnya sepakbola negeri ini.

Berbicara keamanan maka semua pihak akan tertuju pada supporter di negeri ini yang sangat fanatic dan cenderung primordial. Banyak pihak menyalahkan ulah para suporter yang sering berbuat kerusuhan di liga Indonesia sebagai penyebab keengganan investor tuk berinvestasi. Hal yang sah-sah saja mereka lakukan untuk memberikan stigma buruk. Diakui atau tidak supporter sering kali berbuat kericuhan di beberapa pertandingan di Indonesia. Tetapi bukan bermaksud mengamini tindakan supporter yang brutal, disini saya hanya ingin memberikan perbandingan di negara lain. Misalnya, Argentina dan brazil tergolong negara dengan sepakbola maju di dunia. Liga mereka memiliki klub-klub yang bukan hanya merajai amerika selatan tetapi juga dunia. Di kedua negara tersebut dapat dikatakan kerusuhan supporter lebih brutal ketimbang di Indonesia, disana Suporter bukan hanya mendukung tim pujaannya tetapi juga dapat mengendalikan jalannya sebuah tim. Kerusuhan supporter bukan hanya menggunakan benda-benda yang ada di stadion tetapi juga menggunakan senjata api untuk saling menyerang, sebuah tindakan yang cenderung criminal.

Lalu timbul pertanyaan besar, mengapa meskipun kerusuhan besar kerap kali terjadi di kedua negara tersebut tetapi kualitas liga mereka dapat dikatakan salah satu terbaik di dunia? Mungkin salah satu jawabannya adalah adanya sistem dan regulasi yang baik.

Rasanya tak perlu dibahas apa dosa pembuat sistem dan regulasi di negeri ini karena sudah menjadi rahasia umum jika sepak bola negeri ini memiliki badan yang sangat kacau. Belum hilang diingatan saya akibat “kepintaran” mereka mengatur jadwal, saya harus naik kereta sekitar 20 jam hanya untuk pertandingan kandang persija!! Salah satu hal bodoh yang dilakukan oleh PSSI. Mereka konsisten terhadap inkonsistensinya. Lalu bagaimana ingin membuat sepakbola modern bila mengurus liga yang menurut mereka super bak liga antar kampung? Belum lagi kejuaraan-kejuaraan dadakan seperti piala antar pulau, rasanya semua tim masih berbenah dan belum siap menjalankan roda kompetisi tetapi PSSI sudah menggelar event pertandingan.
Intinya jangan hanya menyalahkan supporter sebagai pembuat kerusuhan dan menimpakan keenggan investor tuk berinvestasi hanya kepada supporter. Perbaiki dulu sistem yang sehat dan peraturan yang konsisten guna menjalankan liga “super”. Meskipun tetap saya akui supporter pun ikut andil dalam kemajuan sepakbola Indonesia tetapi PSSI lah selaku pembuat system dan peraturan menjadi garda terdepan dari maju atau bobroknya sepakbola Indonesia. Sehingga sebelum menyalahkan pihak supporter lihat terlebih dahulu bagaimana system pembinaan dan liga yang sangat kacau di Indonesia. Apabila telah dilakukan saya yakin investor akan dating dengan sendiri tanpa perlu mengemis-mengemis kepadanya.

Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan, tulisan ini hanya pembelaan supporter atas cap buruk yang selalu dialamatkan kepada supporter sepak bola di Indonesia. So, football is nothing without hooligans..

No pain no glory……………


Veranto kurniawan.

Jakgakarsa rude boys

TWURAN PELAJAR DEPOK ON TVONE

Mengenai Saya

Foto saya
SUKA MAIN SEPAK BOLA, PS,ORANGE... GA SUKA SAYUR,KOMIK LAGU-LAGU YG CENGENG

JAKARTA PUNYA GUE

JAKARTA PUNYA GUE
JAKARTA THE JAK YANG PUNYA BUKAN POLISI

DIPERSEMBAHKAN OLEH

DIPERSEMBAHKAN OLEH

www.spacezapper.com