Football is nothing without hooligans
Ditulis Oleh Veranto kurniawan.
Friday, 28 August 2009
“Kapan ya sepakbola kita maju kaya di Inggris, semua orang bisa nonton dan di sana sepakbola adalah industri?”
Itulah sepenggal kalimat yang diucap seorang teman disela perbincangan saya dengan beberapa teman yang mengaku fans MU dan liverpool. Kalimat singkat dengan ribuan jawaban dengan berbagai macam variabelnya. Industri sepakbola tentulah hadir berkat dukungan financial para investor. Investor tentu punya perhitungan ekonomi manajerial tersendiri untuk sejumlah uang yang mereka gelontorkan. Tentu mereka akan menghitung serta mempertimbangkan dengan matang seberapa besar keuntungan yang mereka raih, return on investment, dan factor-faktor lainnya. Banyak hal yang menjadi pertimbangan para investor enggan menanamkan uangnya di liga “super” Indonesia. Salah satu parameternya adalah masalah keamanan pertandingan. Oleh karena itu investasi di sepakbola indonesia mungkin dianggap masih hal “gila” ditengah carut marutnya sepakbola negeri ini.
Berbicara keamanan maka semua pihak akan tertuju pada supporter di negeri ini yang sangat fanatic dan cenderung primordial. Banyak pihak menyalahkan ulah para suporter yang sering berbuat kerusuhan di liga Indonesia sebagai penyebab keengganan investor tuk berinvestasi. Hal yang sah-sah saja mereka lakukan untuk memberikan stigma buruk. Diakui atau tidak supporter sering kali berbuat kericuhan di beberapa pertandingan di Indonesia. Tetapi bukan bermaksud mengamini tindakan supporter yang brutal, disini saya hanya ingin memberikan perbandingan di negara lain. Misalnya, Argentina dan brazil tergolong negara dengan sepakbola maju di dunia. Liga mereka memiliki klub-klub yang bukan hanya merajai amerika selatan tetapi juga dunia. Di kedua negara tersebut dapat dikatakan kerusuhan supporter lebih brutal ketimbang di Indonesia, disana Suporter bukan hanya mendukung tim pujaannya tetapi juga dapat mengendalikan jalannya sebuah tim. Kerusuhan supporter bukan hanya menggunakan benda-benda yang ada di stadion tetapi juga menggunakan senjata api untuk saling menyerang, sebuah tindakan yang cenderung criminal.
Lalu timbul pertanyaan besar, mengapa meskipun kerusuhan besar kerap kali terjadi di kedua negara tersebut tetapi kualitas liga mereka dapat dikatakan salah satu terbaik di dunia? Mungkin salah satu jawabannya adalah adanya sistem dan regulasi yang baik.
Rasanya tak perlu dibahas apa dosa pembuat sistem dan regulasi di negeri ini karena sudah menjadi rahasia umum jika sepak bola negeri ini memiliki badan yang sangat kacau. Belum hilang diingatan saya akibat “kepintaran” mereka mengatur jadwal, saya harus naik kereta sekitar 20 jam hanya untuk pertandingan kandang persija!! Salah satu hal bodoh yang dilakukan oleh PSSI. Mereka konsisten terhadap inkonsistensinya. Lalu bagaimana ingin membuat sepakbola modern bila mengurus liga yang menurut mereka super bak liga antar kampung? Belum lagi kejuaraan-kejuaraan dadakan seperti piala antar pulau, rasanya semua tim masih berbenah dan belum siap menjalankan roda kompetisi tetapi PSSI sudah menggelar event pertandingan.
Intinya jangan hanya menyalahkan supporter sebagai pembuat kerusuhan dan menimpakan keenggan investor tuk berinvestasi hanya kepada supporter. Perbaiki dulu sistem yang sehat dan peraturan yang konsisten guna menjalankan liga “super”. Meskipun tetap saya akui supporter pun ikut andil dalam kemajuan sepakbola Indonesia tetapi PSSI lah selaku pembuat system dan peraturan menjadi garda terdepan dari maju atau bobroknya sepakbola Indonesia. Sehingga sebelum menyalahkan pihak supporter lihat terlebih dahulu bagaimana system pembinaan dan liga yang sangat kacau di Indonesia. Apabila telah dilakukan saya yakin investor akan dating dengan sendiri tanpa perlu mengemis-mengemis kepadanya.
Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan, tulisan ini hanya pembelaan supporter atas cap buruk yang selalu dialamatkan kepada supporter sepak bola di Indonesia. So, football is nothing without hooligans..
No pain no glory……………
Veranto kurniawan.
Jakgakarsa rude boys
Sabtu, 29 Agustus 2009
Kamis, 27 Agustus 2009
Thanks to Greg Nwokolo
Thanks to Greg Nwokolo
Wednesday, 26 August 2009
Berawal dari statusnya bung fery yang mengatakan akan hadir "misteri guest" pemain Persija yang akan hadir untuk pamitan sama Jakmania dan Persija Lovers yang hadir di kuliah SO tanggal 25 agustus 2009, semua pasti memliki kekhawatiran siapa lagi pemain Persija yang akn hengkang dari kandang macan, apalagi dengan keadaan team yang bisa dibilang sedang tidak kondusif, dengan datangnya sejumlah masalah -masalah yang terus membelit Persija.
Ada yang menduga - duga siapa ini pemain yang akan cabut, dari komunikasi saya dengan beberapa Jakmania dan Persija Lovers yang peduli akan hal ini tersebutlah nama - nama beberapa pemain ada yang menyebutkan Bepe, Ismed, Akmal, Robertino Pugliara, I Wayan Gangga mudana, dan Greg Nwokolo. Nama - nama tersebut bisa beredar dipikiran mereka bisa di maklumi dari rasa keresahan mereka akan nasib yang belum jelas dari pemain - pemain tersebut.
Akhirnya saat - saat yang ditunggu pun tiba kurang lebih jam 19.30 wib sang "misteri guest" itu pun hadir..ya dia adalah Greg Nwokolo, ramailah keadaan di Stasiun Oren pada malam itu, akhirnya diadakanlah forum tanya jawab dengan Greg. Di komandoi langsung oleh Bung Fery mengalirlah beberapa pertanyaan dari Jakmania dan Persija Lovers yang hadir pada saat itu.
Pertanyaan - pertanyaan yang bergulir masih seputar kenapa Greg memutuskan pindah dari Persija padahal katanya Greg masih ingin bertahan di Persija, ada pula yang menanyakan apakah karena nilai kontrak yang lebih besar ditawarkan ke klub tersebut, sampai ada yang menanyakan berapa nilai kontrak Greg di klub yang baru,ada pertanyaan dimana klub yang beruntung bisa mendapatkan service Greg dan akankah di klub yang baru Greg sudah pasti mendapatkan posisi inti?
Dan Greg pun dengan santai sambil bercanda menjawab semua pertanyaan - pertanyaan tersebut, Greg mengatakan kenapa dia memutuskan pindah, itu semua demi karier saya, semua pemain bola pasti menginginkan bermain di Eropa demi batu loncatan yang lebih baik dalam kariernya, dan saya merasa inilah saatnya disaat saya mendapatkan sebuah tawaran yang menarik dari sebuah klub Eropa di Portugal dan saya pun bermain dikompetisi superliganya, kenapa tawaran tersebut tidak coba saya ambil, sebelumnya saya pun mendiskusikan hal ini bersama keluarga saya dan mereka pun mendukung keputusan yang saya ambil. Klub saya bermain untuk musim depan adalah Sporting Footbal Olhanese (Sporting Clube Olhanense, red)Klub super liga Portugal, klub satu kota dengan Sporting Lisbon, mengenai apakah dia sudah mendapatkan posisi inti di team tersebut dengan bijak Greg menjelaskan, semua itu masih dalam proses dan apabila saya bisa menunjukan kemampuan terbaik yang saya miliki, dan saya optimis dengan kemampuan yang saya punya mampu mendapatkan satu posisi di team inti.
Setelah menjelaskan semua tentang masa depannya karirnya, Greg pun diberondong pertanyaan - pertanyaan dengan bobot yang lebih santai seperti pengalaman - pengalaman menarik apa yang ia rasakan saat membela Persija, dan pengalaman berkesan dengan Jakmania, serta pengalaman terburuk yang ia rasakan pun tidak luput dari pertanyaan - pertanyaan tersebut,
Greg pun kembali dengan senang hati menjawab semuanya, pengalaman yang paling berkesan menurut saya adalah saat saya diharuskan naik panser saat masuk dan keluar stadion saat melawan seteru abadi yaitu Persib Bandung, dan ditambahkannya hal tersebut bertambah lengkap saat berhasil mengalahkan Persib dengan skor 3-2 yang langsung disambut dengan tepuk tangan ratusan Jakmania yang hadir di SO. Selain itu Greg pun mengatakan,"Saya memiliki kebanggaan atas Jakmania yang selalu hadir disetiap partai yang dijalani Persija seperti di Bontang (Kalimantan), Malang, bahkan Papua sekalipun," ujarnya. Hal itulah yang membuat selalu semangat meberikan yang terbaik buat Persija.
Sementara pengalaman buruk saat Persija dikalahkan Persipura 6-0 di Papua dan menurutnya kekalahan tersebut dikarenakan jadwal padat yang menimpa Persija dan harus menjalankan Partai kandangnya musim kemarin tidak dikandang macan yang sebenarnya di GBK. Disela sela sesi tanya jawab tersebut Greg pun menyempatkan diri untuk bersama -sama Jakmania dan Persija Lovers yang hadir untuk sama - sama menyanyikan lagu - lagu Persija yang menurutnya hampir setiap hari didengarkannya di Mp4 playernya...
Dan Greg pun bernyanyi...Persija Jakarta ooo..Persija Jakarta ooo.. Persija Jakarta ooo..Persija Jakarta ooo...di ikuti oleh semua yang hadir didalam ruangan tersebut, termasuk gw yang larut dalam sukacita tersebut dan merasakan haru yang cukup dalam dimana ada pemain asing yang mengetahui lagu - lagu Persija dan Jakmania, merupakan suatu kebanggann buat gw maupun Jakmania dan Persija Lovers yang hadir.
Diakhir perbincangannya Greg pun sempat mengutarakan keinginanya untuk bisa kembali merumput bersama Persija setelah kontrak yang dijalaninya di Portugal selesai selama 2 musim (kurang lebih 1 setengah tahun Greg akan berada di Portugal), "Sebuah kebanggaan bisa bermain di Klub besar Ibukota Persija," kata Greg,dan Greg pun mengatakan apabila ia sedang mengalami libur kompetisi disana dia akan liburan ke Indonesia khususnya Jakarta dan akan meberikan suport selalu buat Persija dengan nonton Bareng ditribun stadion bersama puluhan ribu Jakmania..
Cuma bisa bilang thanks Greg atas kontribusi yang cukup besar selama ini untuk Persija walaupun baru bermain selama satu musim dan belum meberikan gelar untuk Persija...
Semoga sukses dengan karirnya di Portugal, kami Jakmania dan Persija Lovers akan selalu mendukungmu..
Sampai ketemu di lain kesempatan...
Sampai ketemu di Persija 2 musim lagi..
GREG NWOKOLO MACANNYA PERSIJA BOLA DITENDANG LANGSUNG MASUK KE GAWANG..AYO - AYO THE JAK BERGEMBIRA HARI INI BAWA POIN TIGA
KATANYA BOLA KITA RUSUH…
KATANYA BOLA NGGA BERMUTU…
APAPUN YANG TERJADI KAMI TETAP JANJI…
MENDUKUNG PERSIJA AMPE MATI…
Wednesday, 26 August 2009
Berawal dari statusnya bung fery yang mengatakan akan hadir "misteri guest" pemain Persija yang akan hadir untuk pamitan sama Jakmania dan Persija Lovers yang hadir di kuliah SO tanggal 25 agustus 2009, semua pasti memliki kekhawatiran siapa lagi pemain Persija yang akn hengkang dari kandang macan, apalagi dengan keadaan team yang bisa dibilang sedang tidak kondusif, dengan datangnya sejumlah masalah -masalah yang terus membelit Persija.
Ada yang menduga - duga siapa ini pemain yang akan cabut, dari komunikasi saya dengan beberapa Jakmania dan Persija Lovers yang peduli akan hal ini tersebutlah nama - nama beberapa pemain ada yang menyebutkan Bepe, Ismed, Akmal, Robertino Pugliara, I Wayan Gangga mudana, dan Greg Nwokolo. Nama - nama tersebut bisa beredar dipikiran mereka bisa di maklumi dari rasa keresahan mereka akan nasib yang belum jelas dari pemain - pemain tersebut.
Akhirnya saat - saat yang ditunggu pun tiba kurang lebih jam 19.30 wib sang "misteri guest" itu pun hadir..ya dia adalah Greg Nwokolo, ramailah keadaan di Stasiun Oren pada malam itu, akhirnya diadakanlah forum tanya jawab dengan Greg. Di komandoi langsung oleh Bung Fery mengalirlah beberapa pertanyaan dari Jakmania dan Persija Lovers yang hadir pada saat itu.
Pertanyaan - pertanyaan yang bergulir masih seputar kenapa Greg memutuskan pindah dari Persija padahal katanya Greg masih ingin bertahan di Persija, ada pula yang menanyakan apakah karena nilai kontrak yang lebih besar ditawarkan ke klub tersebut, sampai ada yang menanyakan berapa nilai kontrak Greg di klub yang baru,ada pertanyaan dimana klub yang beruntung bisa mendapatkan service Greg dan akankah di klub yang baru Greg sudah pasti mendapatkan posisi inti?
Dan Greg pun dengan santai sambil bercanda menjawab semua pertanyaan - pertanyaan tersebut, Greg mengatakan kenapa dia memutuskan pindah, itu semua demi karier saya, semua pemain bola pasti menginginkan bermain di Eropa demi batu loncatan yang lebih baik dalam kariernya, dan saya merasa inilah saatnya disaat saya mendapatkan sebuah tawaran yang menarik dari sebuah klub Eropa di Portugal dan saya pun bermain dikompetisi superliganya, kenapa tawaran tersebut tidak coba saya ambil, sebelumnya saya pun mendiskusikan hal ini bersama keluarga saya dan mereka pun mendukung keputusan yang saya ambil. Klub saya bermain untuk musim depan adalah Sporting Footbal Olhanese (Sporting Clube Olhanense, red)Klub super liga Portugal, klub satu kota dengan Sporting Lisbon, mengenai apakah dia sudah mendapatkan posisi inti di team tersebut dengan bijak Greg menjelaskan, semua itu masih dalam proses dan apabila saya bisa menunjukan kemampuan terbaik yang saya miliki, dan saya optimis dengan kemampuan yang saya punya mampu mendapatkan satu posisi di team inti.
Setelah menjelaskan semua tentang masa depannya karirnya, Greg pun diberondong pertanyaan - pertanyaan dengan bobot yang lebih santai seperti pengalaman - pengalaman menarik apa yang ia rasakan saat membela Persija, dan pengalaman berkesan dengan Jakmania, serta pengalaman terburuk yang ia rasakan pun tidak luput dari pertanyaan - pertanyaan tersebut,
Greg pun kembali dengan senang hati menjawab semuanya, pengalaman yang paling berkesan menurut saya adalah saat saya diharuskan naik panser saat masuk dan keluar stadion saat melawan seteru abadi yaitu Persib Bandung, dan ditambahkannya hal tersebut bertambah lengkap saat berhasil mengalahkan Persib dengan skor 3-2 yang langsung disambut dengan tepuk tangan ratusan Jakmania yang hadir di SO. Selain itu Greg pun mengatakan,"Saya memiliki kebanggaan atas Jakmania yang selalu hadir disetiap partai yang dijalani Persija seperti di Bontang (Kalimantan), Malang, bahkan Papua sekalipun," ujarnya. Hal itulah yang membuat selalu semangat meberikan yang terbaik buat Persija.
Sementara pengalaman buruk saat Persija dikalahkan Persipura 6-0 di Papua dan menurutnya kekalahan tersebut dikarenakan jadwal padat yang menimpa Persija dan harus menjalankan Partai kandangnya musim kemarin tidak dikandang macan yang sebenarnya di GBK. Disela sela sesi tanya jawab tersebut Greg pun menyempatkan diri untuk bersama -sama Jakmania dan Persija Lovers yang hadir untuk sama - sama menyanyikan lagu - lagu Persija yang menurutnya hampir setiap hari didengarkannya di Mp4 playernya...
Dan Greg pun bernyanyi...Persija Jakarta ooo..Persija Jakarta ooo.. Persija Jakarta ooo..Persija Jakarta ooo...di ikuti oleh semua yang hadir didalam ruangan tersebut, termasuk gw yang larut dalam sukacita tersebut dan merasakan haru yang cukup dalam dimana ada pemain asing yang mengetahui lagu - lagu Persija dan Jakmania, merupakan suatu kebanggann buat gw maupun Jakmania dan Persija Lovers yang hadir.
Diakhir perbincangannya Greg pun sempat mengutarakan keinginanya untuk bisa kembali merumput bersama Persija setelah kontrak yang dijalaninya di Portugal selesai selama 2 musim (kurang lebih 1 setengah tahun Greg akan berada di Portugal), "Sebuah kebanggaan bisa bermain di Klub besar Ibukota Persija," kata Greg,dan Greg pun mengatakan apabila ia sedang mengalami libur kompetisi disana dia akan liburan ke Indonesia khususnya Jakarta dan akan meberikan suport selalu buat Persija dengan nonton Bareng ditribun stadion bersama puluhan ribu Jakmania..
Cuma bisa bilang thanks Greg atas kontribusi yang cukup besar selama ini untuk Persija walaupun baru bermain selama satu musim dan belum meberikan gelar untuk Persija...
Semoga sukses dengan karirnya di Portugal, kami Jakmania dan Persija Lovers akan selalu mendukungmu..
Sampai ketemu di lain kesempatan...
Sampai ketemu di Persija 2 musim lagi..
GREG NWOKOLO MACANNYA PERSIJA BOLA DITENDANG LANGSUNG MASUK KE GAWANG..AYO - AYO THE JAK BERGEMBIRA HARI INI BAWA POIN TIGA
KATANYA BOLA KITA RUSUH…
KATANYA BOLA NGGA BERMUTU…
APAPUN YANG TERJADI KAMI TETAP JANJI…
MENDUKUNG PERSIJA AMPE MATI…
GOOD BYE GREG ...
Good Bye Greg Cetak E-mail
Ditulis Oleh admint
Wednesday, 26 August 2009
Jakarta(26/8), Siapa sih ga kenal pemain yang satu ini. Dia punya gocekan yang mumpuni, sundulannya pun tak kalah tajam dengan seorang Bambang Pamungkas, dan yang lebih keren lagi yaitu perayaan golnya, yaitu dengan salto bak layaknya seorang pemain sirkus yang sedang menghibur para penonton. Ya, penonton di sini adalah The Jakmania. Tapi, mulai musim depan kita tidak dapat melihat atraksi salto saat pemain yang satu ini merayakan gol.
Dia adalah Greg Nwokolo, seorang yang telah memberikan tontonan sepakbola yang menarik kepada kita semua (Persija Lovers, red). Mulai musim depan, kita tidak bisa melihat lagi aksi-aksinya bersama pasukan Macan Kemayoran. Sebab, dia telah diikat kontrak selama 2 musim dengan Sporting Clube Olhanense, sebuah klub divisi utama Liga Portugal. Kasta Sepakbola di Portugal dimana klub-klub seperti Benfica, Porto, Sporting berlaga.
Greg yang semalam(25/8) melakukan aksi perpisahan bersama Persija Lovers di Stasiun Oren (Stasiun Cikini, red) sempat bercerita tentang suka dukanya bermain di Liga Indonesia, khususnya saat bermain bersama Persija. Pengalaman tak terlukan saat harus naik Panser paad saat menang 2-3 melawan Persib Bandung. merupakan kenangan yang tak bisa dilupakan, "ini adalah pertama kalinya saya bermain sepakbola harus menggunakan Panser, seperti mau perang saja... ha. ha. ha." canda Greg. Saat seorang Persija Lovers meminta Greg untuk menyanyikan lagu Jakmania, Greg dengan cepat memilih lagu "Persija Jakarta... oO. oO. oO..." kemudian seisi Stasiun Oren gemuruh mengikuti Greg menyanyikan lagu tersebut.
Dari semua perbincangan antara Persija Lovers dengan Greg Nwokolo yang paling mengharukan adalah, dimana jika dia balik untuk bermain di Liga Indonesia, Persija adalah pilihannya.
Pertemuan yang terasa singkat dan hangat karena diiringi guyonan-guyonan khas Greg. Persija Lovers tidak bisa berlama-lama dengan Greg karena dia memiliki aktifitas lain. Dan sesi foto-foto tidak disia-siakan oleh Persija Lovers yang hadir di Stasiun Oren malam itu. Don.
Greg Nwokolo, macannya Persija
Bola ditendang langsung masuk ke gawang
Sorak sorai, The Jak bergembira
Hari ini raih poin 3.
Good bye Greg (10) Nwokolo
Ditulis Oleh admint
Wednesday, 26 August 2009
Jakarta(26/8), Siapa sih ga kenal pemain yang satu ini. Dia punya gocekan yang mumpuni, sundulannya pun tak kalah tajam dengan seorang Bambang Pamungkas, dan yang lebih keren lagi yaitu perayaan golnya, yaitu dengan salto bak layaknya seorang pemain sirkus yang sedang menghibur para penonton. Ya, penonton di sini adalah The Jakmania. Tapi, mulai musim depan kita tidak dapat melihat atraksi salto saat pemain yang satu ini merayakan gol.
Dia adalah Greg Nwokolo, seorang yang telah memberikan tontonan sepakbola yang menarik kepada kita semua (Persija Lovers, red). Mulai musim depan, kita tidak bisa melihat lagi aksi-aksinya bersama pasukan Macan Kemayoran. Sebab, dia telah diikat kontrak selama 2 musim dengan Sporting Clube Olhanense, sebuah klub divisi utama Liga Portugal. Kasta Sepakbola di Portugal dimana klub-klub seperti Benfica, Porto, Sporting berlaga.
Greg yang semalam(25/8) melakukan aksi perpisahan bersama Persija Lovers di Stasiun Oren (Stasiun Cikini, red) sempat bercerita tentang suka dukanya bermain di Liga Indonesia, khususnya saat bermain bersama Persija. Pengalaman tak terlukan saat harus naik Panser paad saat menang 2-3 melawan Persib Bandung. merupakan kenangan yang tak bisa dilupakan, "ini adalah pertama kalinya saya bermain sepakbola harus menggunakan Panser, seperti mau perang saja... ha. ha. ha." canda Greg. Saat seorang Persija Lovers meminta Greg untuk menyanyikan lagu Jakmania, Greg dengan cepat memilih lagu "Persija Jakarta... oO. oO. oO..." kemudian seisi Stasiun Oren gemuruh mengikuti Greg menyanyikan lagu tersebut.
Dari semua perbincangan antara Persija Lovers dengan Greg Nwokolo yang paling mengharukan adalah, dimana jika dia balik untuk bermain di Liga Indonesia, Persija adalah pilihannya.
Pertemuan yang terasa singkat dan hangat karena diiringi guyonan-guyonan khas Greg. Persija Lovers tidak bisa berlama-lama dengan Greg karena dia memiliki aktifitas lain. Dan sesi foto-foto tidak disia-siakan oleh Persija Lovers yang hadir di Stasiun Oren malam itu. Don.
Greg Nwokolo, macannya Persija
Bola ditendang langsung masuk ke gawang
Sorak sorai, The Jak bergembira
Hari ini raih poin 3.
Good bye Greg (10) Nwokolo
Selasa, 11 Agustus 2009
We’ve Been Running (Too) Far, Lessons From Persija’s Deadlock Negotiation
We’ve Been Running (Too) Far, Lessons From Persija’s Deadlock Negotiation
Ditulis Oleh JO Crew
Monday, 10 August 2009
Artikel ini saya coba awali dengan sesuatu pesan dari sebuah kejadian. Saat awal masa penerapan PP 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, ada sebuah joke dari salah satu pembicara seminar nasional keuangan daerah di Jakarta. Joke tsb didasarkan dari kisah nyata nelayan di Madura yang berargumentasi antara nelayan dari kabupaten lain. Sebutlah nelayan X yang berasal dari kabupaten B masuk ke perairan kabupaten S dan ditegur oleh nelayan Y sebagai warga asli kabupaten S. “Kenapa sampeyan masuk ke laut saya?” dengan logat khasnya. “Ini tempat biasa saya mencari ikan” lanjut Y. “Pergilah ke wilayah sampeyan sendiri”. Dengan cerdik X menjawab “Saya memang melanggar tapi saya cuma mengejar ikan yang berenang dari laut kabupaten saya”. Akhirnya nelayan Y hanya termenung tentang apa yang aneh terjadi. Kejadian diatas hanyalah potret bahwa ditingkat RT, RW bahkan negara, sengketa batas wilayah menjadi potensi perselisihan tentang siapa yang berhak mengakui sebuah asset.
Sederhananya, PP tersebut mengharuskan seluruh pemerintah pusat dan daerah untuk mulai menyusun laporan keuangan lengkap. Namun tidak mudah rupanya sehingga BPK pun memberikan disclaimer opinion kepada pemerintah pusat dan daerah dalam beberapa tahun terakhir. Namun sesungguhnya dibalik tantangan ada peluang.
Gagal masuknya investor EJ group ke Persija tentunya tidak hanya disayangkan oleh pecinta Persija namun juga masyarakat sepakbola Indonesia dan klub-klub lain pengguna dana APBD yang ingin belajar bagaimana sebuah klub menjadi mandiri. Sesuatu yang luar biasa, pada industri sepakbola yang sejauh ini tidak menguntungkan, ada investor yang mau menanamkan uangnya hingga puluhan bahkan mungkin ratusan milyar dalam 5 tahun kedepan. Dari sisi popularitas, sekejap namanya langsung melambung dan memberikan pencitraan yang positif untuk dikenal luas dalam dunia bisnis.
Kenapa Persija ? Persikad Depok dapat diambil alih secara cepat oleh EJ group. Namun branding, prestasi klub, fans Persija dan potensi bisnis lainnya menjadikan Persija memiliki daya jual yang jauh tinggi dibanding Persikad atau bahkan klub-klub lain yang mungkin hanya menjadi ikon kota atau provinsi. Tidak berlebihan kalau Persija disebut bukan hanya ikon Jakarta tapi juga ikon sekaligus kebanggaan Indonesia.
Dengan fans yang multietnis dan menyebar di seluruh nusantara sebagai masyarakat lokal, Persija bisa diterima secara luas melewati batas-batas kota, provinsi bahkan negara. Sebuah promosi yang efektif untuk memperkenalkan bisnis melalui logo yang terpampang di kaos tim, TV, atau tour rutin fans Persija ke berbagai daerah. Namun saya percaya bahwa masuknya investor lain hanyalah masalah waktu. Seiring berbagai pembenahan, meningkatnya pendapatan masyarakat, kesadaran bersama dsb maka investor akan datang, karena bisnis dijalankan secara rasional dan berorientasi pada profit.
Persija 1928 dan Jakmania 1997 adalah cermin bagaimana kemasyuran Persija (Pusat) yang sudah lama dibangun telah membuat suatu pencitraan yang luar biasa bagi klub tersebut. Namun sayangnya hal ini tidak direpresentasikan dalam nilai wajar. Berapa sih fair market value Persija? Apa sajakah assets Persija (yang tidak diakui sebagai assets di laporan keuangan Pemda DKI)? Siapakah owners Persija? Dapatkah seseorang yang setia menonton Persija pada partai home dan away dikategorikan sebagai pemilik Persija? Cukupkah dengan menggelontorkan uang untuk membiayai kompetisi menjadi pemilik Persija? Dari sinilah perbedaan persepsi timbul.
Cerita beberapa minggu terakhir sesungguhnya menyadarkan kita bahwa mencintai harus memiliki. Pemda DKI, semua elemen klub dan fans Persija harus bersatu dengan mulai menata/merestrukturisasi kepemilikan saham Persija yang diikuti dengan menyewa appraisal untuk menilai fair market value klub sehingga apabila ada investor yang masuk akan jelas berapa uang yang harus digelontorkan setara dengan persentase tertentu kepemilikan saham yang akan didapatnya.
Terlepas dari masalah diatas yang penyelesaiannya membutuhkan waktu tidak sebentar, sesuatu yang urgent saat ini adalah pembentukan tim untuk menghadapi ISL 2009/2010. Mari kita dukung manajemen baru yang segera akan dibentuk untuk cepat bergerak merekrut dan menegosiasikan kontrak-kontrak pemain. Loyalitas pemain-pemain bintang Persija saat ini sedang diuji, terima kasih telah sabar menunggu untuk tetap bersama kami dimusim depan.
Keep Optimistic Jak…
Persija will be Persija…
God Save Persija….
Pemutakhiran Terakhir ( Monday, 10 August 2009 )
Ditulis Oleh JO Crew
Monday, 10 August 2009
Artikel ini saya coba awali dengan sesuatu pesan dari sebuah kejadian. Saat awal masa penerapan PP 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, ada sebuah joke dari salah satu pembicara seminar nasional keuangan daerah di Jakarta. Joke tsb didasarkan dari kisah nyata nelayan di Madura yang berargumentasi antara nelayan dari kabupaten lain. Sebutlah nelayan X yang berasal dari kabupaten B masuk ke perairan kabupaten S dan ditegur oleh nelayan Y sebagai warga asli kabupaten S. “Kenapa sampeyan masuk ke laut saya?” dengan logat khasnya. “Ini tempat biasa saya mencari ikan” lanjut Y. “Pergilah ke wilayah sampeyan sendiri”. Dengan cerdik X menjawab “Saya memang melanggar tapi saya cuma mengejar ikan yang berenang dari laut kabupaten saya”. Akhirnya nelayan Y hanya termenung tentang apa yang aneh terjadi. Kejadian diatas hanyalah potret bahwa ditingkat RT, RW bahkan negara, sengketa batas wilayah menjadi potensi perselisihan tentang siapa yang berhak mengakui sebuah asset.
Sederhananya, PP tersebut mengharuskan seluruh pemerintah pusat dan daerah untuk mulai menyusun laporan keuangan lengkap. Namun tidak mudah rupanya sehingga BPK pun memberikan disclaimer opinion kepada pemerintah pusat dan daerah dalam beberapa tahun terakhir. Namun sesungguhnya dibalik tantangan ada peluang.
Gagal masuknya investor EJ group ke Persija tentunya tidak hanya disayangkan oleh pecinta Persija namun juga masyarakat sepakbola Indonesia dan klub-klub lain pengguna dana APBD yang ingin belajar bagaimana sebuah klub menjadi mandiri. Sesuatu yang luar biasa, pada industri sepakbola yang sejauh ini tidak menguntungkan, ada investor yang mau menanamkan uangnya hingga puluhan bahkan mungkin ratusan milyar dalam 5 tahun kedepan. Dari sisi popularitas, sekejap namanya langsung melambung dan memberikan pencitraan yang positif untuk dikenal luas dalam dunia bisnis.
Kenapa Persija ? Persikad Depok dapat diambil alih secara cepat oleh EJ group. Namun branding, prestasi klub, fans Persija dan potensi bisnis lainnya menjadikan Persija memiliki daya jual yang jauh tinggi dibanding Persikad atau bahkan klub-klub lain yang mungkin hanya menjadi ikon kota atau provinsi. Tidak berlebihan kalau Persija disebut bukan hanya ikon Jakarta tapi juga ikon sekaligus kebanggaan Indonesia.
Dengan fans yang multietnis dan menyebar di seluruh nusantara sebagai masyarakat lokal, Persija bisa diterima secara luas melewati batas-batas kota, provinsi bahkan negara. Sebuah promosi yang efektif untuk memperkenalkan bisnis melalui logo yang terpampang di kaos tim, TV, atau tour rutin fans Persija ke berbagai daerah. Namun saya percaya bahwa masuknya investor lain hanyalah masalah waktu. Seiring berbagai pembenahan, meningkatnya pendapatan masyarakat, kesadaran bersama dsb maka investor akan datang, karena bisnis dijalankan secara rasional dan berorientasi pada profit.
Persija 1928 dan Jakmania 1997 adalah cermin bagaimana kemasyuran Persija (Pusat) yang sudah lama dibangun telah membuat suatu pencitraan yang luar biasa bagi klub tersebut. Namun sayangnya hal ini tidak direpresentasikan dalam nilai wajar. Berapa sih fair market value Persija? Apa sajakah assets Persija (yang tidak diakui sebagai assets di laporan keuangan Pemda DKI)? Siapakah owners Persija? Dapatkah seseorang yang setia menonton Persija pada partai home dan away dikategorikan sebagai pemilik Persija? Cukupkah dengan menggelontorkan uang untuk membiayai kompetisi menjadi pemilik Persija? Dari sinilah perbedaan persepsi timbul.
Cerita beberapa minggu terakhir sesungguhnya menyadarkan kita bahwa mencintai harus memiliki. Pemda DKI, semua elemen klub dan fans Persija harus bersatu dengan mulai menata/merestrukturisasi kepemilikan saham Persija yang diikuti dengan menyewa appraisal untuk menilai fair market value klub sehingga apabila ada investor yang masuk akan jelas berapa uang yang harus digelontorkan setara dengan persentase tertentu kepemilikan saham yang akan didapatnya.
Terlepas dari masalah diatas yang penyelesaiannya membutuhkan waktu tidak sebentar, sesuatu yang urgent saat ini adalah pembentukan tim untuk menghadapi ISL 2009/2010. Mari kita dukung manajemen baru yang segera akan dibentuk untuk cepat bergerak merekrut dan menegosiasikan kontrak-kontrak pemain. Loyalitas pemain-pemain bintang Persija saat ini sedang diuji, terima kasih telah sabar menunggu untuk tetap bersama kami dimusim depan.
Keep Optimistic Jak…
Persija will be Persija…
God Save Persija….
Pemutakhiran Terakhir ( Monday, 10 August 2009 )
Investor Tarik Diri Dari Persija
Investor Tarik Diri Dari Persija
Ditulis Oleh admint
Sunday, 09 August 2009
Kekhawatiran pendukung Persija selama ini terkait dengan wacana akan menarik dirinya investor Edy Joenardi dari kubu Macan Kemayoran terjawab sudah.
Pengusaha yang bergerak dibidang alat berat itu akhirnya secara resmi mengundurkan diri untuk berinvestasi pada tim kebanggaan ibukota ini, wacana ini disampaikan pada pertemuan pihak investor yang diwakili oleh Darussalam dan pengurus Persija Toni Tobias di bilangan Kuningan, Jakarta. Sementara dari pihak PT. Persija Jaya justru tidak hadir dalam pertemuan tersebut.
Pupus sudah harapan Persija untuk menjadi tim yang professional, mandiri tanpa bantuan APBD, serta menjadikan tim ibukota menjadi pionir industri sepakbola di tanah air.*(aR)
Ditulis Oleh admint
Sunday, 09 August 2009
Kekhawatiran pendukung Persija selama ini terkait dengan wacana akan menarik dirinya investor Edy Joenardi dari kubu Macan Kemayoran terjawab sudah.
Pengusaha yang bergerak dibidang alat berat itu akhirnya secara resmi mengundurkan diri untuk berinvestasi pada tim kebanggaan ibukota ini, wacana ini disampaikan pada pertemuan pihak investor yang diwakili oleh Darussalam dan pengurus Persija Toni Tobias di bilangan Kuningan, Jakarta. Sementara dari pihak PT. Persija Jaya justru tidak hadir dalam pertemuan tersebut.
Pupus sudah harapan Persija untuk menjadi tim yang professional, mandiri tanpa bantuan APBD, serta menjadikan tim ibukota menjadi pionir industri sepakbola di tanah air.*(aR)
Minggu, 02 Agustus 2009
Alasan Kenapa gue singgah di WIDURI
Sedikit cerita gue...
Awalnya sich gue punya harapan wktu kelas IX yaitu w pgen bgt ke 34 (gazper) dan texas46, karena tantangan nilainya yang tinggi, dan karena w hobi tantangan. Sbenarnya w Krna juga pgen ngulang kberhasilan gue di wktu SD, w orgny biasa aj wktu SD tapi w mndapat sbuah kejutan ktika w dapet SMP negeri DKI, tmen w ga da yang dapet satu pun diantara mreka, tapi apa daya tuhan brkata lain, w dpet swasta di SMA.
Singkat cerita,,,
di penghujung IX w udah belajar mati-matian demi masuk negeri, tapi banyak bgt kndala yg w alami, prtama w paling anti ama suasana kelas yg ga nyaman dan kotor, kedua w sring sakit"an (bisa d sbut meriang/demam), ketiga masalah formalitas, keempat gue pilek men asal ngrjain soal srat srot ga konsen, kelima banyak pikiran, keenam kurang bobo, ketujuh blakang w yg namanya hikmah (dont angry) brisik bgt repot ama contekan, kelapan banyak yang contekin gue (w osis men kdang pinter), kesembilan w ga kursus jak dsb. Tapi smua gue jadikan rintangan.
Sebelum pengumuman: Tekad w adalah masuk SMA, ortu bilang Smk aja krna lg kurang biaya, tp gue brkata lain w pikir w laki butuh kemapanan, betul ga? Kalo SMK ,cuma satu jurusan satu sertifikat, jadi misal w masuk PHARMACY kmudian dg mudah w masuk kerja, tapi ketika gue di pecat w ga bisa brbuat apa" , karna w bisa krja hny di Pharmacy, makanya w milih SMA.
Ketika pengumuman: aduh, nilai gue pas"an man, Smk paling W di PJ , bnyk lulusan PJ tp pengangguran ga jelas, w coba ke SMA N , pilihan gw adlh prtma 49,66,46,74,97 smuanya w kelempar dg drastis. W coba gelombang dua tapi jg ga dapet.
SMA WIDURI,,,
Stelah smua.a gagal, w bralih ke SMA swasta, pilihan nya SMA WIDURI, al-hidayah lestari, sma 3 pgri, grafika, baqdat. Widuri nyaman ga polusi (w sk yg tenang), alstar angkotnya jauh dan ga nyaman krn numpuk (sklh keluarga) sma 3 w ga suka krn bandel, grafika karena angkotnya jauh dan jurusan yg ga tepat, baqdat kemahalan cuy.
JADIi,,
W pilih widuri aja deh karena, gedungnya lumayan, ga bandel2 amat anak2nya, aman karena dpan sklh ada manta ktua POLRI, nyaman bgt, dket rumah, memadai sarananya.. .
TAMAT
2/8/2009
.: Powered by hasanlove jakmania 2009 :.
Awalnya sich gue punya harapan wktu kelas IX yaitu w pgen bgt ke 34 (gazper) dan texas46, karena tantangan nilainya yang tinggi, dan karena w hobi tantangan. Sbenarnya w Krna juga pgen ngulang kberhasilan gue di wktu SD, w orgny biasa aj wktu SD tapi w mndapat sbuah kejutan ktika w dapet SMP negeri DKI, tmen w ga da yang dapet satu pun diantara mreka, tapi apa daya tuhan brkata lain, w dpet swasta di SMA.
Singkat cerita,,,
di penghujung IX w udah belajar mati-matian demi masuk negeri, tapi banyak bgt kndala yg w alami, prtama w paling anti ama suasana kelas yg ga nyaman dan kotor, kedua w sring sakit"an (bisa d sbut meriang/demam), ketiga masalah formalitas, keempat gue pilek men asal ngrjain soal srat srot ga konsen, kelima banyak pikiran, keenam kurang bobo, ketujuh blakang w yg namanya hikmah (dont angry) brisik bgt repot ama contekan, kelapan banyak yang contekin gue (w osis men kdang pinter), kesembilan w ga kursus jak dsb. Tapi smua gue jadikan rintangan.
Sebelum pengumuman: Tekad w adalah masuk SMA, ortu bilang Smk aja krna lg kurang biaya, tp gue brkata lain w pikir w laki butuh kemapanan, betul ga? Kalo SMK ,cuma satu jurusan satu sertifikat, jadi misal w masuk PHARMACY kmudian dg mudah w masuk kerja, tapi ketika gue di pecat w ga bisa brbuat apa" , karna w bisa krja hny di Pharmacy, makanya w milih SMA.
Ketika pengumuman: aduh, nilai gue pas"an man, Smk paling W di PJ , bnyk lulusan PJ tp pengangguran ga jelas, w coba ke SMA N , pilihan gw adlh prtma 49,66,46,74,97 smuanya w kelempar dg drastis. W coba gelombang dua tapi jg ga dapet.
SMA WIDURI,,,
Stelah smua.a gagal, w bralih ke SMA swasta, pilihan nya SMA WIDURI, al-hidayah lestari, sma 3 pgri, grafika, baqdat. Widuri nyaman ga polusi (w sk yg tenang), alstar angkotnya jauh dan ga nyaman krn numpuk (sklh keluarga) sma 3 w ga suka krn bandel, grafika karena angkotnya jauh dan jurusan yg ga tepat, baqdat kemahalan cuy.
JADIi,,
W pilih widuri aja deh karena, gedungnya lumayan, ga bandel2 amat anak2nya, aman karena dpan sklh ada manta ktua POLRI, nyaman bgt, dket rumah, memadai sarananya.. .
TAMAT
2/8/2009
.: Powered by hasanlove jakmania 2009 :.
Langganan:
Postingan (Atom)
TWURAN PELAJAR DEPOK ON TVONE
Mengenai Saya
- hasan
- SUKA MAIN SEPAK BOLA, PS,ORANGE... GA SUKA SAYUR,KOMIK LAGU-LAGU YG CENGENG